Senin, 09 Februari 2015

Pejuang Skripsi





Adakah yang lagi sibuk nyusun skripsi? Kalau kamu salah satu mahasiswa di kampus yang menjadikan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan, maka cepat atau lambat kamu akan merasakan bagaimana perjuangan untuk menuliskan nama dan nim mu disebuah buku bernama skripsi.

Skripsi ini bisa disebut sebagai dokumentasi dari penelitian yang kita buat. Walapun sekedar dokumentasi, untuk menjadikan skripsi sehati dengan apa yang di inginkan dosen dengan berdasarkan kemampuan mu itu nggak bisa dibilang mudah. Kenapa nggak mudah? Lah iya nggak mudah, kalau mudah mah bukan skripsi namanya. Hehe.

Sedikit berbagi pengalaman gue sebagai salah satu skripsier, menyusun skripsi itu harus dimulai dari hati. Kamu harus bisa berdamai  dengan hati guys, kalau kamu udah bisa meyakinkan hati untuk mau mengerjakan skripsi, yakinlah pikiran akan mulus merangkai kata menjadi kalimat indah yang di inginkan dosen pembimbing.  

Satu lagi hal paling penting bahkan bisa dibilang core dari mengerjakan skripsi, yaitu kamu harus mau memulai, kenapa “memulai” jadi hal yang paling penting?? Simple, nggak peduli seberapa jeniusnya kamu, kalau kamu malas untuk memulai tapi rajin menunda-nunda itu nggak akan memberikan efek ke progress skripsi mu, trust me!!!.

“A journey of a thousand miles begins with a single step” – Lao Tzu

Terus kalau malas gimana?? Ya sebisa mungkin kamu harus bisa mengatasi penyakit yang belum di temukan obatnya ini. Caranya?? Buat target a.k.a milestone!! Bisa dengan kasih note di kalender atau di kertas yang bisa kamu tempel di dinding. Dengan begitu kamu bisa mensugesti dirimu sendiri dengan mindset ada deadline yang harus di kejar, karena mau dimana pun saya yakin mahasiswa itu sama, deadliner!!

Perjuangan menyusun skripsi nggak melulu kamu lakuin di depan komputer guys. Perjuangan yang lebih berat ada di luar sana, di bangku kosong tepat di depan ruangan dosen mu. Bangku kosong? Ruangan dosen?? Ngapain?? Uji nyali!! Hahaha nggak lah. Kalau gue di tanya pilih mana, lari dikejar harimau atau bediri nungguin siput jalan dari depok ke bekasi gue mah akan pilih lari dikejer harimau, yakin aja harimaunya nggak tertarik makan gue :p.




Sebagian besar manusia nggak akan suka kalau harus melakukan aktifitas yang disebut “menunggu”, banyak alasanya bisa jadi ngantuk, capek, mual barangkali. Haha, intinya kalau bisa jangan sampai deh nunggu. Tapi, kalau kamu udah harus bimbingan nggak mungkin bisa nggak melakukan aktifitas yang satu ini. Lamanya?? Tergantung si dosen. Kalau kita lagi hoki mungkin satu dua jam bisa langsung ketemu, nah kalau lagi apes bisa itu dari pagi sampe sore nggak ketemu. Tapi ya gitu, sebagai mahasiswa kita harus tetap berjuang, jangankan cuma nunggu dosen, si dia yang langgeng sama pacarnya aja masih kamu tungguin kan, haha.

"If you’re going through hell, keep going" – Winston Churchill



Skripsi itu ibarat mendaki gunung kamu udah sampai di atas, tinggal summit aja ke puncak. Susah atau gampang itu relatif, tergantung semangat dan kerja keras, kalau kamu orang dengan tipe nggak pantang menyerah dan punya keyakinan bisa melewatinya, maka cita-cita selfie lucu dengan topi toga akan segera terwujud. So, nggak ada alasan buat menyerah setelah kamu bisa melihat puncak dari perjuangan mu selama ini.



Pejuang Skripsi, keep the spirit on fire__.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar