Adakah
yang lagi sibuk nyusun skripsi? Kalau kamu salah satu mahasiswa di kampus yang
menjadikan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan, maka cepat atau lambat kamu akan merasakan bagaimana perjuangan untuk menuliskan nama dan nim mu disebuah
buku bernama skripsi.
Skripsi
ini bisa disebut sebagai dokumentasi dari penelitian yang kita buat. Walapun
sekedar dokumentasi, untuk menjadikan skripsi sehati dengan apa yang di
inginkan dosen dengan berdasarkan kemampuan mu itu nggak bisa dibilang mudah.
Kenapa nggak mudah? Lah iya nggak mudah, kalau mudah mah bukan skripsi namanya.
Hehe.
Sedikit
berbagi pengalaman gue sebagai salah satu skripsier, menyusun skripsi itu harus
dimulai dari hati. Kamu harus bisa berdamai dengan hati guys, kalau kamu udah bisa
meyakinkan hati untuk mau mengerjakan skripsi, yakinlah pikiran akan mulus
merangkai kata menjadi kalimat indah yang di inginkan dosen pembimbing.
Satu
lagi hal paling penting bahkan bisa dibilang core dari mengerjakan skripsi, yaitu kamu harus mau memulai, kenapa “memulai”
jadi hal yang paling penting?? Simple, nggak peduli seberapa jeniusnya kamu, kalau kamu malas untuk memulai tapi rajin menunda-nunda itu nggak akan memberikan efek
ke progress skripsi mu, trust me!!!.
“A journey of
a thousand miles begins with a single step” – Lao Tzu
Terus
kalau malas gimana?? Ya sebisa mungkin kamu harus bisa mengatasi penyakit yang
belum di temukan obatnya ini. Caranya?? Buat target a.k.a milestone!! Bisa dengan kasih note
di kalender atau di kertas yang bisa kamu tempel di dinding. Dengan begitu kamu bisa mensugesti dirimu sendiri dengan mindset
ada deadline yang harus di kejar,
karena mau dimana pun saya yakin mahasiswa itu sama, deadliner!!
Perjuangan
menyusun skripsi nggak melulu kamu lakuin di depan komputer guys. Perjuangan yang lebih berat ada di luar sana, di bangku
kosong tepat di depan ruangan dosen mu. Bangku kosong? Ruangan dosen?? Ngapain??
Uji nyali!! Hahaha nggak lah. Kalau gue di tanya pilih mana, lari dikejar
harimau atau bediri nungguin siput jalan dari depok ke bekasi gue mah akan
pilih lari dikejer harimau, yakin aja harimaunya nggak tertarik makan gue :p.
|
|
Sebagian
besar manusia nggak akan suka kalau harus melakukan aktifitas yang disebut “menunggu”,
banyak alasanya bisa jadi ngantuk, capek, mual barangkali. Haha, intinya kalau
bisa jangan sampai deh nunggu. Tapi, kalau kamu udah harus bimbingan nggak
mungkin bisa nggak melakukan aktifitas yang satu ini. Lamanya?? Tergantung si
dosen. Kalau kita lagi hoki mungkin satu dua jam bisa langsung ketemu, nah kalau
lagi apes bisa itu dari pagi sampe sore nggak ketemu. Tapi ya gitu, sebagai
mahasiswa kita harus tetap berjuang, jangankan cuma nunggu dosen, si dia yang
langgeng sama pacarnya aja masih kamu tungguin kan, haha.
"If you’re
going through hell, keep going" – Winston Churchill
Skripsi itu ibarat mendaki gunung kamu udah sampai di atas, tinggal summit aja ke puncak. Susah atau gampang itu relatif, tergantung semangat dan kerja keras, kalau kamu orang dengan tipe nggak pantang menyerah dan punya keyakinan bisa melewatinya, maka cita-cita selfie lucu dengan topi toga akan segera terwujud. So, nggak ada alasan buat menyerah setelah kamu bisa melihat puncak dari perjuangan mu selama ini.
Pejuang
Skripsi, keep the spirit on fire__.