Minggu, 28 Mei 2017

Menghitung Jumlah Karakter dalam String Dalam Bahasa Java

public static void main(String[] args) {
        // TODO code application logic here
        String str = "Example program. Here we use a char array.";
        char chr[] = str.toUpperCase().toCharArray();
        int x[] = new int[256];
        
        for(int i=0;i<chr.length;i++)
        {
            x[(int)(chr[i])]++;
        }
        
        
        for(int i=0;i<x.length;i++)
        {
            if(x[i]>0)
            {
                    System.out.println("'"+(char)(i)+"' --> "+x[i]+"\n");
            }
        }       
    }


Hasil Running Program di Atas

Selasa, 17 Januari 2017

Noise Reduction - Algoritma Non-Local Mean

Ada yang sedang melakukan research mengenai “noise reduction” pada image? Kalau kamu mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, paling tidak pernah mendengar mengenai image processing. Kalau tidak salah, image processing merupakan salah satu matakuliah pilihan yang wajib untuk di ikuti. Noise reduction merupakan salah satu bagian dari digital image processing /  pengolahan citra digital. Dalam dunia digital, hal-hal yang sering menyebabkan distorsi data disebut dengan noise atau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan derau/sampah. Noise ini menyebabkan informasi yang terdapat pada data menjadi kabur atau ketika data tersebut ingin di ekstrak, informasi yang tersampaikan menjadi tidak begitu detail seperti seharusnya. Sebagai contoh, misalkan kamu mempunyai smartphone yang telah memiliki sensor finger print, apabila jari tangan kita basah maka sensor tidak dapat membaca informasi yang terkandung dalam sidik jari kita dengan baik, dalam hal ini air yang terdapat pada jari dianggap sebagai noise.

Dalam image processing, dikenal  beberapa jenis noise yang biasanya terkandung di dalam citra digital antaralain Gaussian noise, Salt-and-pepper noise dan Uniform Noise. Masing-masing jenis darau tersebut memliki karakteristik tersendiri yang biasanya dapat di modelkan dengan suatu persamaan matematika.  

Gaussian Noise : www.gergltd.com

Salt-and-pepper noise : www.gergltd.com

Uniform Noise : www.gergltd.com


Kamis, 06 Agustus 2015

Program Menggambar Bangun Ruang C++

Mahasiswa teknik informatika dan jurusan kuliah yang masih ada kaitanya dengan pemrograman komputer pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya algoritma. Algoritma bisa dikatakan sebagai “core” dari pengembangan software. Algoritma biasa didefinisikan sebagai langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah kasus. Contoh gampangnya, misal kita mau makan :

1. Tentukan mau makan apa
2. sediakan piring
3. sediakan sendok
3. ambil makanan dan tempatkan di piring
4. duduk di meja makan
5. pindahkan makanan dari piring ke mulut menggunakan sendok
6. Kunyah makanan sekian kali
7. telan makanan
8. ulangi langkah 5 dan 7 sampai makanan habis.

Bagaimana, sudah tergambar apa itu algoritma? Intinya algoritma itu "langkah-langkah".
Untuk mahasiswa baru yang kuliah dijurusan teknik informatika dengan basic pelajar SMA yang tidak mengenal dunia pemrograman sebelumnya pasti cukup kerepotan untuk bisa memahami matakuliah pemrograman komputer dan mungkin ada yang 3 atau 4 bulan kuliah sudah kibar-kibar bendera putih.

Nah, mumpung lagi tahun ajaran baru, saya akan membagi kodingan (sebutan anak informatika untuk script program) yang merupakan pelajaran dasar untuk melatih mahasiswa berpikir secara logis dan terstruktur. Kodingan saya ini adalah program dalam bahasa C++ untuk menampilkan bentuk-bentuk bangun ruang yang dibuat dengan menyusun karakter * atau x sehingga saya sebut program bintang-bintang.

1. Bangun ruang segi 4 - C++


void persegiPanjang(){
int s;
int x;
int y;

cout<<"panjang sisi : ";
cin>>s;
cout<<"\n";

for(x=0;x<s;x++){
for(y=0;y<s;y++){
cout<<"x ";
}
cout<<"\n";
}
}

Output




2. Jajar Genjang - C++


void jajarGenjang(){
    int t;
    int l;
    int x;
    int y;

    cout<<"tinggi jajar genjang  : ";
    cin>>t;
    cout<<"\n";

    l = t*3;

    for(y=t;y>=0;y--){
        for(x=0;x<l;x++){
            if(x<=y-1||x>=(t*2)+y)
                cout<<" ";
            else
                cout<<"x";
        }
        cout<<"\n";
    }
}

Output




3. Segitiga Siku-Siku - C++

void segitigaSikuSiku(){
    int x;
    int y;
    int t;
    int l;

    /*segitiga siku miring kanan*/

    cout<< "tinggi segitiga : ";
    cin >> t;
    cout<< "\n";

    for(y=0;y<t;y++){
        for(x=y;x>=0;x--){
            cout<<"x";
        }
        cout<<"\n";
    }

    cout<<"\n\n";

    /*segitiga siku miring kiri*/

    cout<< "tinggi segitiga : ";
    cin >> t;

    for(y=t;y>=0;y--){
        for(x=0;x<t;x++){
            if(x>=y)
                cout<<"x";
            else
                cout<<" ";
        }
        cout<<"\n";
    }
}

Output segitiga siku miring kanan


Output segitiga siku miring kiri



3. Segitiga Sama Kaki - C++

void segitigaSamaKakiTegak(){
    int x;
    int y;
    int t;
    int l;

    cout<< "tinggi segitiga : ";
    cin >> t;

    /*segitiga sama kaki atas*/
    l = (t*2)-1;
    for(y=0;y<t;y++){
        for(x=l;x>=0;x--){
            if(x<=t+y&&x>=t-y)
                cout<<"x";
            else
                cout<<" ";
        }
        cout<<"\n";
    }
    cout<<"\n\n";

    /*segitiga sama kaki turun*/

    for(y=t;y>0;y--){
        for(x=l;x>=0;x--){
            if(x<t+y&&x>t-y)
                cout<<"x";
            else
                cout<<" ";
        }
        cout<<"\n";
    }

}

Output segitiga sama



Senin, 09 Februari 2015

Pejuang Skripsi





Adakah yang lagi sibuk nyusun skripsi? Kalau kamu salah satu mahasiswa di kampus yang menjadikan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan, maka cepat atau lambat kamu akan merasakan bagaimana perjuangan untuk menuliskan nama dan nim mu disebuah buku bernama skripsi.

Skripsi ini bisa disebut sebagai dokumentasi dari penelitian yang kita buat. Walapun sekedar dokumentasi, untuk menjadikan skripsi sehati dengan apa yang di inginkan dosen dengan berdasarkan kemampuan mu itu nggak bisa dibilang mudah. Kenapa nggak mudah? Lah iya nggak mudah, kalau mudah mah bukan skripsi namanya. Hehe.

Sedikit berbagi pengalaman gue sebagai salah satu skripsier, menyusun skripsi itu harus dimulai dari hati. Kamu harus bisa berdamai  dengan hati guys, kalau kamu udah bisa meyakinkan hati untuk mau mengerjakan skripsi, yakinlah pikiran akan mulus merangkai kata menjadi kalimat indah yang di inginkan dosen pembimbing.  

Satu lagi hal paling penting bahkan bisa dibilang core dari mengerjakan skripsi, yaitu kamu harus mau memulai, kenapa “memulai” jadi hal yang paling penting?? Simple, nggak peduli seberapa jeniusnya kamu, kalau kamu malas untuk memulai tapi rajin menunda-nunda itu nggak akan memberikan efek ke progress skripsi mu, trust me!!!.

“A journey of a thousand miles begins with a single step” – Lao Tzu

Terus kalau malas gimana?? Ya sebisa mungkin kamu harus bisa mengatasi penyakit yang belum di temukan obatnya ini. Caranya?? Buat target a.k.a milestone!! Bisa dengan kasih note di kalender atau di kertas yang bisa kamu tempel di dinding. Dengan begitu kamu bisa mensugesti dirimu sendiri dengan mindset ada deadline yang harus di kejar, karena mau dimana pun saya yakin mahasiswa itu sama, deadliner!!

Perjuangan menyusun skripsi nggak melulu kamu lakuin di depan komputer guys. Perjuangan yang lebih berat ada di luar sana, di bangku kosong tepat di depan ruangan dosen mu. Bangku kosong? Ruangan dosen?? Ngapain?? Uji nyali!! Hahaha nggak lah. Kalau gue di tanya pilih mana, lari dikejar harimau atau bediri nungguin siput jalan dari depok ke bekasi gue mah akan pilih lari dikejer harimau, yakin aja harimaunya nggak tertarik makan gue :p.




Sebagian besar manusia nggak akan suka kalau harus melakukan aktifitas yang disebut “menunggu”, banyak alasanya bisa jadi ngantuk, capek, mual barangkali. Haha, intinya kalau bisa jangan sampai deh nunggu. Tapi, kalau kamu udah harus bimbingan nggak mungkin bisa nggak melakukan aktifitas yang satu ini. Lamanya?? Tergantung si dosen. Kalau kita lagi hoki mungkin satu dua jam bisa langsung ketemu, nah kalau lagi apes bisa itu dari pagi sampe sore nggak ketemu. Tapi ya gitu, sebagai mahasiswa kita harus tetap berjuang, jangankan cuma nunggu dosen, si dia yang langgeng sama pacarnya aja masih kamu tungguin kan, haha.

"If you’re going through hell, keep going" – Winston Churchill



Skripsi itu ibarat mendaki gunung kamu udah sampai di atas, tinggal summit aja ke puncak. Susah atau gampang itu relatif, tergantung semangat dan kerja keras, kalau kamu orang dengan tipe nggak pantang menyerah dan punya keyakinan bisa melewatinya, maka cita-cita selfie lucu dengan topi toga akan segera terwujud. So, nggak ada alasan buat menyerah setelah kamu bisa melihat puncak dari perjuangan mu selama ini.



Pejuang Skripsi, keep the spirit on fire__.

Minggu, 08 Februari 2015

Jomblo

"Jomblo" Lo pasti pernah denger kan kata-kata tersebut, malahan mungkin lo salah satu penyandang gelar itu. Gue sendiri nggak tau kapan kata "jomblo" mulai digunakan, yang jelas semenjak gue SMA kata jomblo sering banget gue dengar untuk menyebut seseorang yang  tidak memiliki pasangan, lebih tepatnya pacar. 

Pada dasarnya jomblo terbagi menjadi 2, ada jomblo karena nasib ada juga jomblo karena pilihan. Kalau lo jomblo karena pilihan harusnya lo bersyukur, karena hanya orang-orang tertentu dengan komitmen tinggi lah yang bisa menyandang gelar ini. gue salah satunya hahaha. *ngeles.
                
A : eh, lo kok masih jomblo sih ran? padahal lo kan cantikk!!
R : Ahh gue mah masih pengen fokus kuliah dulu, males pacaran, banyak ribetnya.

ada juga jomblo karena nasib, jenis jomblo yang satu ini agak memprihatinkan. Yapp, gue bilang memprihatinkan karena biasanya jomblo tipe ini punya ke inginan yang kuat untuk memiliki pacar tapi apa daya karena banyak hal membuatnya tetap jomblo.

A : gung gung, muka lo kok suram gitu sih? 
B : iya gue lagi bad mood, kemaren nembak sinta. Terus ditolak!
A : Lo di tolak lagi sama si sinta? astagaaa.
B : zzzz.....

dan lebih sadisnya lagi jomblo jenis ini sering banget dibuli, kalau lo nggak percaya masuk aja di salah satu fanspage meme comik pasti banyak dah tuh meme yang intinya ngebuli si jomblo.


Jomblo Yah -- http://pbs.twimg.com/media/BMpoxEWCIAE6zZ1.png


Jadi jomblo sebelum ketemu pasangan yang tepat nggak selamanya menakutkan kok, apa lagi kalau lo orang yang nggak sedikit-sedikit baper (bawak perasaan). Menjadi jomblo akan membuat lo bisa menikmati kehidupan yang sesungguhnya tanpa harus menanggung beban untuk memberikan sebagian hidup lo ke orang lain. Lo bisa have fun bareng temen-temen tanpa harus kepikiran ngingeti waktu makan si dia atau lo bisa melakukan segala hobi lo dengan leluasa tanpa di ganggu dengan pesan singkat "beb kamu di mana sih di telponin nggak di angkat, bete tau" dan yang paling penting guys jadi jomblo  juga bisa menjaga diri lo dari keburukan-keburukan pacaran yang ada, contohnya  free sex.

So, nggak ada alasan takut untuk ngejomblo. Jomblo bukan berarti nggak laku dan jomblo bukan spesies terhina. Kalau lo sekarang lagi ngejomblo, jadilah jomblo yang istiqomah, selalu berdoa biar diberi pasangan yang terbaik, dan yang paling penting jadikan momen jomblo lo untuk selalu memperbaiki diri dan menyiapkan segala hal yang perlu lo siapin demi menyambut dia yang sudah di siapin Allah buat lo.